CARA KERJA THERMAL OIL HEATER
Pada beberapa dekade ini terjadi banyak kemajuan riset dan pengembangan terhadap sistem thermal oil baik dari segi fluida, alat maupun sistemnya. Peningkatan pemahaman ini mengakibatkan turunnya resiko terjadinya insiden seperti kebakaran, kebocoran dll sehingga mengembalikan minat pengguna terhadap thermal oil. Sekalipun sistemnya sederhana, sistem Thermal oil harus dirancang dengan sempurna. Thermal oil adalah sistem tertutup (closed loop) dimana perancang juga harus memperhitungkan laju aliran, pressure drop, perubahan volume dan kekentalan dll
Thermal oil atau thermal fluid digunakan untuk membawa energi pada aplikasi pemanasan, industri processing dan juga pendinginan mesin-2 industri. Thermal oil paling sesuai digunakan pada aplikasi bersuhu tinggi di mana kondisi operasi paling optimal berada di antara 150ºC sampai 350ºC. Pada suhu ini, pemanasan dengan menggunakan Thermal oil / thermal fluid akan memiliki efisiensi paling tinggi jika dibandingkan dengan metode pemanasan lain seperti menggunakan steam (uap), elektrik atau direct fired.
Cairan yang digunakan untuk media perpindahan panas secara umum disebut sebagai Thermal fluid. Air adalah thermal fluid yang paling mudah didapat dengan efisiensi perpindahan panas yang cukup tinggi dan mudah dikontrol, tetapi kelemahannya adalah keterbatas pada sifat fisikanya yaitu akan mendidih dan berubah fase menjadi uap pada suhu di atas 100 ºC. Hal ini mengakibatkan pengoperasian air pada suhu diatas 100 ºC memerlukan sistem bertekanan.
DESAIN
Piping dalam Sistem Thermal Oil
Keterangan pada gambar
(1) Thermal fluid Heater,
(2) Thermal fluid Circulating Pump,
(3) Safety Relief Valve,
(4) Thermometer,
(5) Pressure Gauge,
(6) Thermal fluid Heated Equipment,
(7) Bypass Valve to maintain full flow to heater,
(8) Expansion Joints
(9) Anchor and Pipe Guides,
(10) Expansion tank,
(11) Vent Piping,
(12) De-aerator Tank,
(13) De-aerator Tank inlet,
(14) Thermal Buffer Tank,
(15) Catch Tank for drain of pressure relief valve, cold seal, expansion tank & vent,
(16) Gate Valve,
(17) Strainer,
(18) System Fill Connection,
(19) Flexible Connection,
(20) Isolating Valve,
(21) Manual Low Level Test Line,
(22) Manual High Level Test Line.
Sistem thermal oil menyediakan sumber panas yang efisien untuk proses yang membutuhkan suhu tinggi, bahkan sampai dengan suhu 400 ºC. Secara operasional penggunaan sistem thermal oil akan lebih murah dan biasanya akan memerlukan lebih sedikit perawatan dibandingkan sistem steam. Selain itu, thermal oil akan lebih efisien secara termal dan tidak melepaskan panas ke atmosfer melalui trap dan kebocoran seperti sistem uap / steam Namun demikian, meskipun sistem thermal oil adalah pilihan yang secara keseluruhan lebih baik daripada sistem steam untuk aplikasi suhu tinggi, pengguna sistem thermal oil masih belum sebanyak sistem steam. Kejadian di masa lalu karena desain thermal oil yang kurang sempurna dan pemilihan cairan yang tidak tepat telah menyebabkan sejumlah insiden yang meninggalkan pandangan negatif pada penggunaan thermal fluid.
Padahal dalam kenyataannya, sistem cairan termal lebih aman dibandingkan dengan sistem uap asalkan dirancang, digunakan dan dipelihara dengan benar. Keunggulan utama terletak pada rendahnya biaya operasional, kesederhanaan desain dan keamanan sistem karena rendahnya tekanan operasional. Secara umum sistem thermal oil terdiri dari koil pemanas, burner, pompa sirkulasi dan tangki expansi yang berventilasi. Tangki ekspansi dapat dikosongkan dengan cara pengisian gas inert seperti nitrogen untuk mencegah oksidasi cairan tetapi biasanya lebih sering dibuang ke atmosfer.
APLIKASI THERMAL OIL HEATER
Thermal oil adalah salah satu thermal fluid yang paling banyak digunakan pada berbagai aplikasi dan industri di mana suhu tinggi diperlukan. Beberapa produk digunakan dalam aplikasi antariksa, otomotif, perkapalan ataupun militer. Aplikasi lain pada alat proses, engine, kompresor, pompa piston, roda gigi dan sebagainya. Thermal oil juga banyak digunakan dalam aplikasi makanan, minuman dan industri farmasi.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Thermal oil dalam berbagai macam industri:
• Industri Kimia
• Pengolahan plastik & karet
• Tekstil dan Laundry
• Pengolahan Makanan
• Produksi Minyak dan Gas Bumi
• Pengolahan kayu
• Pengolahan plastik & karet
• Pengolahan kertas, kardus dan turunannya
• Industri Perkapalan
• Bahan Bangunan
• Pengolahan logam
KELEBIHAN THERMAL OIL HEATER
Kelebihan thermal oil adalah mempunyai titik uap / boiling point yang lebih tinggi yaitu berkisar pada suhu 300 – 400 ºC tergantung dengan jenis thermal oil nya. Selama kondisi operasional berada di bawah titik uap nya tidak akan terjadi perubahan fase pada thermal oil tersebut. Oleh karena itu sistem thermal oil dapat bekerja pada tekanan rendah untuk menghasilkan suhu tinggi yang diinginkan.
Thermal oil juga memiliki kelebihan untuk dapat digunakan pada beberapa tingkatan suhu sekaligus. Satu unit thermal oil heater dapat memberikan kebutuhan panas pada beberapa sirkuit / loop temperatur sekaligus. Misalnya sebuah Thermal oil heater dengan suhu operasional 300’C, dapat dipergunakan untuk sirkuit thermal oil lain dengan 3 suhu operasi : 300’C 240’C, 150’C dengan masing-2 temperatur mempunyai sirkuitnya sendiri-sendiri.
Hubungi Kami
Comments
No comment yet.